Viral di Tiltok, Kisah Inspiratif Koh Afung: Dari Kuli Panggul hingga Eksportir Kopi Legendaris

PUNGGAWAFOOD, Kopi, minuman favorit yang tak terpisahkan dari masyarakat Indonesia. Indonesia sendiri merupakan salah satu pemain besar di pasar kopi global, menduduki peringkat keempat dunia sebagai penghasil kopi terbesar. Data menunjukkan, pada tahun 2024, Indonesia memproduksi sekitar 642 ribu metrik ton biji kopi, menyumbang 6% dari kopi dunia. Mayoritas produksinya adalah kopi Robusta (91%) dan sisanya Arabika (9%).

Namun, di tengah hiruk pikuk industri kopi nasional, ada kisah inspiratif dari sebuah toko legendaris yang telah bertahan selama puluhan tahun. Inilah Kopi Koh Afung, yang berlokasi di kawasan Metro Atom Plaza Pasar Baru, Jakarta.

 

Berdiri Sejak 1980, Warisan Empat Generasi

Toko Kopi Koh Afung pertama kali didirikan pada tahun 1980. Perjalanan tokonya sempat berpindah-pindah tempat, mulai dari kawasan Gereja Ayam Pasar Baru, hingga akhirnya menetap di Plaza Metro Pasar Baru pada tahun 1987 dan bertahan hingga saat ini.

Meski telah berusia puluhan tahun, Kopi Koh Afung tak pernah sepi dari pelanggan setia, para penikmat kopi Nusantara. Toko ini dikenal karena menyediakan beragam jenis kopi premium dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Kopi Gayo Aceh, Mandailing Medan, Kopi Toraja, hingga Kopi Kintamani Bali.

Harga yang ditawarkan pun cukup bervariasi, antara Rp70.000 hingga Rp100.000 per kilogram biji kopi. Menariknya, toko ini sangat fleksibel; pelanggan tidak harus membeli dalam jumlah besar karena diizinkan membeli kopi per gram.

Selain biji kopi yang nikmat dan berkualitas, daya tarik utama toko ini adalah keramahan penjualnya yang memikat. Para pembeli tak hanya bisa berbelanja, tetapi juga bisa bertanya dan berdiskusi seputar kopi dan sejarahnya.

 

Perjuangan Koh Afung: Tekad dan Keberanian

Di balik kesuksesan toko ini, terdapat kisah perjuangan sang pendiri, Koh Afung. Ia adalah sosok yang akrab disapa oleh para pelanggannya dan telah mewariskan bisnis kopi ini hingga empat generasi.

Perjalanan Koh Afung dalam berbisnis kopi dimulai dari titik nol. Mulanya, ia bekerja sebagai kuli angkut di pasar. Dari sana, timbul ide dan tekad kuat untuk memulai bisnisnya sendiri.

Dengan keberanian dan keyakinan, Koh Afung merintis bisnis kopi ini dengan modal hasil meminjam atau berhutang. Bisnisnya tidak langsung besar. Toko ini dibangun melalui jalan kegigihan, sedikit demi sedikit, hingga mampu bertahan dan berkembang seperti saat ini.

Kini, pelanggan Kopi Koh Afung semakin bertambah, mulai dari penikmat kopi rumahan hingga pengusaha kafe yang membeli dalam jumlah besar (10 hingga 20 kg biji kopi). Kepercayaan terhadap kualitas kopinya bahkan membawa Kopi Koh Afung sempat mencicipi dunia ekspor, dengan biji kopi mereka dikirim ke Taiwan.

Dengan varietas dan kualitas yang selalu terjaga sejak dulu, biji kopi Kopi Koh Afung layak dijadikan referensi utama bagi para pencinta dan penikmat kopi. Kisah Koh Afung menjadi pengingat bahwa dengan tekad kuat dan kegigihan, latar belakang sederhana pun dapat mengantarkan seseorang menjadi eksportir dan legenda bisnis di bidangnya.


RADIO SUARA BERSATU FM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *