Waspada! 7 Jenis Makanan Ini Berbahaya Jika Dimasak Pakai Aluminium Foil

PUNGGAWAFOOD – Siapa yang tidak kenal aluminium foil? Bahan dapur yang satu ini memang jadi andalan para ibu rumah tangga karena kepraktisannya. Tapi tahukah Anda, ternyata tidak semua makanan boleh dimasak menggunakan bahan berlapis tipis mengkilap ini?

Menurut Bridget Wood, ahli gizi bersertifikat dari Amerika Serikat, penggunaan aluminium foil untuk membungkus sayur atau daging panggang memang relatif aman. Namun, cerita berbeda ketika foil digunakan untuk memasak makanan asam atau pedas pada temperatur tinggi.

“Kondisi tersebut dapat menyebabkan migrasi aluminium dari foil ke dalam makanan yang kita konsumsi,” ungkap Wood seperti dikutip dari Real Simple.

Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa konsumsi aluminium berlebihan dapat meningkatkan risiko gangguan neurologis. Karena itu, Wood menekankan pentingnya memilih aluminium foil berlabel “food-grade” dan menghindari produk yang terlalu tipis.

Sebagai solusi, Wood merekomendasikan penggunaan kertas roti sebagai barrier atau beralih ke wadah oven dari bahan kaca dan keramik untuk hasil masakan yang lebih aman.

Daftar Makanan yang Harus Dihindari

1. Hidangan untuk Microwave
Memasukkan aluminium foil ke microwave adalah pantangan absolut! Risiko percikan api hingga kebakaran mengancam keselamatan. Selain itu, foil tidak mampu menjaga kelembapan makanan dengan baik. Pilihan terbaik adalah wadah kaca atau plastik khusus microwave.

2. Buah dan Sayur Asam
Tomat, jeruk, dan makanan yang dimarinasi cuka termasuk dalam kategori pantangan. Sifat asam pada bahan makanan ini dapat memicu reaksi kimia yang mempercepat perpindahan aluminium ke makanan.

“Konsumsi aluminium dalam jumlah signifikan dan berkelanjutan berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan,” tegas Wood.

3. Olahan Tinggi Garam
Ham, sosis, dan makanan asin lainnya sebaiknya dijauhkan dari aluminium foil. Kandungan sodium yang tinggi dapat memicu reaksi serupa dengan makanan asam, sehingga meningkatkan migrasi aluminium.

4. Masakan Slow Cooking
Teknik memasak lambat yang memakan waktu berjam-jam, seperti iga panggang atau casserole, sangat berisiko. Durasi kontak yang lama antara makanan dan foil meningkatkan kemungkinan kontaminasi aluminium.

Riset dalam International Journal of Environmental Research and Public Health membuktikan bahwa makanan yang dimasak dalam foil mengandung kadar aluminium lebih tinggi dibanding yang menggunakan wadah oven konvensional.

5. Masakan Suhu Ekstrem
Meski titik leleh aluminium baru tercapai pada 538°C, Wood menyarankan untuk menghindari penggunaan foil pada suhu di atas 200°C. Pada temperatur ini, aluminium lebih mudah berpindah ke makanan.

Untuk kentang panggang, coba olesi minyak netral atau gunakan kertas roti sebagai pengganti yang lebih aman.

6. Seafood dan Ikan
Meski teknik membungkus ikan dengan foil populer di kalangan chef, riset Food Science and Nutrition menunjukkan bahwa daging ikan lebih mudah menyerap aluminium dibanding daging mamalia atau unggas.

Teknik en papillote menggunakan kertas roti menjadi alternatif yang memberikan hasil serupa namun jauh lebih aman.

7. Kue Kering
Secara teknis, cookies bisa dipanggang di atas foil karena suhu dan waktu yang relatif rendah. Namun, hasil akhirnya seringkali mengecewakan – bagian bawah menjadi terlalu keras dan kue mudah lengket saat diangkat.

Loyang anti lengket atau alas kertas roti akan memberikan hasil yang lebih memuaskan untuk kreasi kue Anda.

Dengan mengetahui pantangan-pantangan ini, diharapkan para pecinta kuliner dapat tetap menikmati masakan favorit tanpa khawatir akan risiko kesehatan yang tidak diinginkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *